Model Pembelajaran Number Head Togrther
A. Model Pembelajaran Number Head Together
Model Pembelajaran Number
Head Together (NHT) dikembangkan
oleh Spencer Kagan (1992). Model ini memberikan kesempatan
pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat kerjasama mereka. Tehnik ini bisa digunakan untuk semua
mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
NHT pertama kali dikenalkan
oleh Spencer Kagan pada tahun 1993. Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural,
yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling
bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut
dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti
mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk
menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana kelas seperti itu dapat menimbulkan
kegaduhan, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk
menjawab pertanyaan (Tryana, 2008).
Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang
telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelajaran kooperatif tipe
NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.
Tipe ini dikembangkan oleh
Kagan dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman
mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga
tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu
:
1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan kinerja
siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial : Bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud
antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan
pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000:
29), dengan tiga langkah yaitu:
1.
Pembentukan
kelompok
2.
Diskusi
masalah
3.
Tukar
jawaban antar kelompok
Jadi model NHT dapat memberikan aktifitas lebih kepada
siswa. Aktifitas terjadi melalui tugas yang diberikan untuk bertanggung jawab
menguasai dan menjawab pertanyaan yang dibebankan dirinya. Penguasaan materi
yang awalnya setiap anak berbeda akan memberikan kesempatan siswa untuk membentuk
interaksi dalam kelompok untuk bertukar pengatahuan yang dimiliki.
B. Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT
Model pemebelajaran Number Head Together merupakan model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajan tersebut memiliki langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29)
menjadi enam langkah sebagai berikut :
1) Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat
Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2) Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT. Guru membentuk kelompok
yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa
dalam kelompok sehingga
setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda. Penomoran adalah hal yang
utama di dalam NHT.
3) Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau
buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang
diberikan oleh guru.
4) Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan
yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat
umum.
5) Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
6) Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan.
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
Dalam sebuah
model pembelajaran apapun pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut
Hamdani (2011: 90), kelebihan dan kelemahan cooperative learning tipe NHT
sebagai berikut. 1) Kelebihan model NHT, yaitu: a) Setiap siswa menjadi siap semua.
b) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. c) Siswa yang pandai
dapat mengajari siswa yang kurang pandai. 2) Kelemahan model NHT, yaitu: a)
Kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru. b) Tidak semua
anggota kelompok dipanggil oleh guru.
Menurut
Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18) mengemukakan kelebihan dan kelemahan dari
model cooperative learning tipe NHT yaitu: 1) Kelebihan model NHT, yaitu: a)
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. b) Memperbaiki kehadiran. c) Penerimaan
terhadap individu menjadi lebih besar. d) Perilaku mengganggu menjadi lebih
kecil. e) Konflik antara pribadi berkurang. f) Pemahaman yang lebih mendalam.
g) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. h) Hasil belajar lebih
tinggi. 2) Kelemahan dari model NHT, yaitu: a) Kemungkinan nomor yang sudah
dipanggil guru, dipanggil lagi oleh guru. b) Tidak semua anggota kelompok
dipanggil oleh guru. c) Kelas cenderung ramai, jika guru tidak dapat
mengondisikan dengan baik, keramaian itu jadi tidak dapat dikendalikan.
Berdasarkan uraian diatas maka model
pembelajaran NHT memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan model
pembelajaran NHT antara lain adalah aktifitas belajar kelompok meningkat,
terbentuknya ketergantungan positif antar siswa, pemahaman materi yang
sungguh-sungguh. Namun kelemahan dari model ini adalah tidak semua nomor
dipanggil oleh guru dan kelas cenderung ramai kija guru tidak dapat
mengkondisikan.
Comments