Hasil Belajar menurut ahli

I.         Hasil Belajar
Dimyati (2016) mengemukakan hasil belajar adalah suatu puncak proses belajar. Hasil belajar merupakan penilaian belajar yang dilakukan untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar yang diminta serta indikator yang harus dikuasai setelah siswa selesai belajar. Kegiatan belajar mempunyai sebuah muara yaitu tuhuan pembelajaran. Suatu perubahan diakibatkan proses pembelajaran merupakan hasil belajar.
Perubahan akibat dari proses belajar merupakan pencapaian hasil belajar meliputi penguasaan kognitif, psikomotorik dan afektif sesuai kompetensi yang telah ditentukan.Pelaksanaan pengukuran hasil belajar disesuaikan dengan kemapuan yang diukur. Purwanto (2011:9) menyatakan tiga cara untuk mengukur hasil belajar. Bidang kognitif pengukurannya menggunakan tes atau menguji siswa. Bidang sikap, pengukuran menggunakan non tes. Bidang psikomotor, pengukurannya menggunakan tes praktikum atau non tes.
Bidang pelajaran geografi secara umum materinya didominasi oleh fakta dan konsep-konsep, sehingga yang sesuai adalah pengukuran ranah kognitif dengan bentuk tes. Purwanto (2011:26) menyatakan bahwa tes kognitif berisi permasalahan yang harus dipecahkan dengan menggunakan teknik berfikir. Kemampuan teknik berfikir tersebut meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan penilaian (C6).
Bentuk penilaian hasil belajar menggunakan beberapa cara. Cara pertama menggunakan sistem huruf A,B,C,D dan E. Cara kedua sistem angka yang menggunakan beberapa standar 1-4. Penilaian ini ada juga yang menyebutkan 1-10 atau 1-100 (Sudjana:2013). Untuk penilaian disekolah umumnya menggunakan penilaian angka 1-100 yang dipadukan dengan kriteria sistem huruf. Sehingga terbentuk sistem huruf yang didalamnya terdapat rentangan nilai tertentu untuk penilaian hasil belajar.
Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal atau faktor. Faktor tersebut ada yang berasal dari luar ataupun faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Dimyati (2006) berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan juga berasal dari sekitar lingkungan siswa (faktor eksternal). ”Faktor internal terdiri dari sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, kebiasaan belajar serta cita-cita siswa. Adapun faktor eksternal belajar terdiri dari guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana, dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum di sekolah”. Pendapat dari Dimyati dan Mudjiono (2006) mengenai faktor yang mempengaruhi hasil belajar masih dibahas secara umum.
Hamalik (2004) juga menjelaskan bahwa faktor-faktor yang berasal dari diri siswa yang dapat menyebabkan kesulitan siswa dalam belajar antara lain: (1) tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas, (2) kurangnya minat terhadap bahan pelajaran, (3) kesehatan yang sering terganggu, (4) kecakapan mengikuti pembelajaran, (5) kebiasaan belajar, (6) kurangnya penguasaan bahasa. Faktor dari keluarga juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya masalah ekonomi keluarga, perpisahan keluarga, dan kurangnya pengawasan dari pihak orang tua. Selain faktor internal yang berasal dari diri siswa, juga terdapat faktor-faktor yang berasal dari luar atau biasa disebut faktor eksternal.   

              Ada beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar. Menurut Hamalik (2004:115) ”dapat berasal dari lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekolah yang dapat menyebabkan siswa sulit belajar antara lain: (1) cara memberikan pelajaran, (2) kurangnya bahan-bahan bacaan, (3) kurangnya alat-alat, (4) bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan, (5) penyelenggaraan pembelajaran yang terlalu padat”. Lingkungan masyarakat yang berpengaruh ada lima keadaan tersebut, namun yang paling berhubungan dekat dengan siswa misalnya gangguan yang berasal dari lawan jenis, aktif berorganisasi, dan tidak mempunyai teman belajar. 

Comments

Popular posts from this blog

Pendekatan Geografi dalam kehidupan sehari hari

KI dan KD Geografi SMA 2013