Pengaruh Angin Terhadap Gelombang
PENGARUH
ANGIN TERHADAP GELOMBANG LAUT
Angin
adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan minimum (Buys Ballot). Indonesia merupakan negara dengan bentuk
memanjang dari barat ketimur yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Dengan
demikian Indonesia mendapatkan intensitas penyinaran oleh matahari lebih besar
daripada naerah dengan lintang yang berbeda. Intensitas yang besar ini
menyebamban indonesia memiliki tekanan rendah sebagai daerah tropis. Dampak
dari hal ini adalah angin menuju ke daerah indonesia yang tentunya perairannya
pula, karena indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh lautan.
Gelombang
adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air
laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh
angin. Indonesia sebagai negara
kepulauan dan dilintasi oleg garis khatulistiwa mimiliki ikatan yang kuat
antara angin serta laut yang membentuk gelombang karena terpaan angin. Hal ini
dipertegas bahwa dua pertiga wilayah indonesia adalah lautan.
Gelombang dapat terbentuk oleh angin karena beberapa faktor yang
mempengaruhi, antara lain, kecepatan angin, jarak air terbuka yang telah ditiup angin atas
(disebut fetch ), lebar daerah dipengaruhi oleh fetch, waktu durasi angin
telah meniup atas area tertentu, kedalaman air. Gelombang yang terjadi dapat
mempengaruhi arus air laut. Yang selanjutnya dapat mempengaruhi sektor
perikanan. Dengan demikian angin pun dapat mempengaruhi sebaran potensi
keanekaragaman ikan di indonesia.
Arus dapat
mempengaruhi perikanan. Karena sumber makanan yang diperlukan oleh ikan yaitu
plankton akan mengikuti arus dan pertemuan arus, maka di daerah itu pula
makanan akan melimpah. Perkumpulan ikan ini yang perlu dipelajari oleh nelayan
Indonesia agar lebih mengerti persebaran perikanan yang ada di wilayah
indonesia. Hal ini tak lain untuk membentuk nelayan yang profesional serta
memanfaatkan sumber daya laut secara efektif.
Tenaga
kecepatan angin yang terjadi dapat mempengaruhi besar gelombang. Besaran
gelombang air laut tersebut dapat bersifat membangun dan perusak pantai.
Gelombang yang bersifat membentuk jika tenaga angin tidak terlalu besar
sehingga gelombang tidak terlalu tinggi serta berjalan secara lamba. Gelombang
ini akan meninggalkan endapan yang dibawa di bibir pantai. Sedangkan gelombang
yang bersifat merusak, terjadi karena tenaga angin yang cepat sehingga
membentuk gelombang tinggi dengan kecepatan yang cepat. gelombang perusak ini
akan menghantam bibir pantai dengan kuat, sehingga mengkikis pantai dan membawa
endapat menuju lautan. Daerah ini lambat laun akan terus berkurang, fenomena
ini dapat disebut abrasi.
Angin yang dapat mengendalikan arus laut
melalui gelombang air laut dapat menjadi energi potensial. Energi potensial
yang terdapat pada arus ini dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik
yang bersifat tak terbatas dan ramah lingkungan. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan kaerena mengingat kembali daerah indonesia yang dilintasi garis
khatulistiwa dengan panjang garis pantai yang panjang.
Pemanfaatan
angin dalam bentuk gelombang ini untuk membangkitkan listrik pada umumnya. Arus
yang ada kerana gelombang dapat memutar turbin generator yang selanjutnya dapat
menghasilkan listrik yang ramah lingkungan serta energi yang tidak terbatas. Tehnologi
ini diharapkan dapat diterapkan di era keterbatasan sumber energi seperti
sekarang.
Rizal
Anggara Mukti
120721435435
Offering B
2012
Comments