Pembahasan Geografi Hewan dan Tumbuhan

 Geografi Hewan dan Tumbuhan 
Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi ketidaksamaan tumbuhan maupun hewan antar suatu tempat di muka bumi.
A.    Faktor Internal
a.       Genetika
Faktor keturunan dari dari induk sangat mempengaruhi perbedaan jenis mahkluk hidup. Genetik terkait dengan DNA akan membuat perbedaan baik psikis maupun fisik dari mahkluk hidup. Genetika ini merupakan penggabungan dari dua individu, namun kebanyakan ada yang mendominasi antar dua individu tersebut dalam gen anakan. Hal ini yang mengakibatkan antar individu mempunyai perbedaan genetik walau hanya sedikit. Semakin jauh keturunan dari induknya maka genetik dalam individu tersebut akan berada. Jadi, tumbuhan maupun hewan antar suatu tempat tidak sama karena berasal dari jenis indukan yang berbeda pula.
b.      Kemampuan Adaptasi
Kemampuan individu dalam beradaptasi terhadap lingkungan dengan pola hidup serta perubahan fungsi fisiknya untuk mampu beradaptasi. Hal ini terkait dengan proses evolusi makhluk hidup demi untuk bertahan hidup pada lingkungan habitatnya. Karena lingkungan di setiap tempat berbeda maka setiap makhluk hidup memiliki cara tersendiri untuk adaptasi. Kemampuan adaptasi ini akan diajarkan kepada keturunan melalui pola maupun secara genetik karena pengaruh evolusi makhluk hidup. Jadi, kemampuan adaptasi dengan pola hidup serta proses evolusi dapat mempengaruhi ketidaksamaan makhluk hidup antar tempat karena lingkungannya pun juga berbeda.
c.       Kemampuan Berpindah
Kemampuan berpindah hewan dan tumbuhan dapat menentukan ketidaksamaan makhluk hidup antar suatu tempat. Karena semakin makhluk hidup itu kemampuan berpindahnya sempit maka jenisnya hanya terdapat di daerah itu saja. Berbeda dengan makhluk hidup lain yang mampu berpindah dengan mudah dan cepat. hal ini terkait dengan tingkat reproduksi makhluk hidup dan kemampuan mobilitas makhluk hidup. Kemampuan berpindah ini juga terkait dengan kemampuan makhluk hidup dalam beradaptasi pada suatu lingkungan yang baru. Semaikn cepat maka semakin baik. Jadi, kemampuan berpindah menentukan ketidaksamaan makhluk hidup antar suatu tempat karena terkait dengan ruang lingkup geraknya.
B.     Faktor Eksternal
a.       Iklim
Faktor iklim tak lepas dari unsur kelembaban, suhu, tekanan, angin serta curah hujan. Tentunya mahkluk hidup mencari tempat yang cocok untuk individu itu bertahan hidup. Karena bumi mempunyai iklim yang bersifat tetap dalam waktu lama serta iklim itu terbagi menurut masing-masing karakter iklim. Karakter di masing-masing iklim ini juga berbeda. Hewan dan tumbuhan memiliki tempat yang terbaik untuknya hidup dan berkembang biak. Dengan ikim yang berbeda mengakibatkan bentuk adaptasi makhluk hidup di setiap iklim berbeda pula. Dalam hal ini makhluk hidup yang tak mampu beradaptasi akan pergi ketempat lain atau mati. Jadi, iklim dapat berpengaruh pada ketidaksamaan makhluk hidup di setiap tempat di muka bumi terkait dengan proses adaptasi baik secara fisik tubuhnya dengan proses evolusi maupun pola hidupnya. Karena dengan iklim yang berbeda maka makhluk hidup yang berada di daerah itu juga berbeda dalam hal pola hidup maupun fisiknya.
b.      Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat berpengaruh pada tempat habitat makhluk hidup. Terutama tumbuhan yang berpengaruh pada ketinggian karena terkait dengan suhu lingkungan. Karena tumbuhan dapat berkembang dengan baik jika suhunya cocok. Sedangkan hewan juga mengikuti tumbuhan, tak lupa karena tumbuhan sebagai sumber makanan bagi hewan. Dengan demikian hewan akan hidup dekat dengan sumber makanan yang sesuai dengan hewan itu. Maka akan terjadi pengelompokan – pengelompokan makhluk hidup karena ketinggian. Jadi ketinggian dapat berpengaruh terhadap ketidaksamaan makhluk hidup antar suatu tempat. Karena terkait dengan kebutuhannya serta habitat hidup yang cocok akan berpengaruh pada pola hidupnya.
c.       Ketersediaan Makanan
Makanan merupakan kebutuhan terpenting bagi makhluk hidup untuk menjalankan proses metabolismenya. Tentunya setiap makhluk hidup mempunyai insting untuk mencari makanan yang paling disukai atau makanan penggantinya. Setiap tempat memiliki lingkungan yang berbeda yang akan mempengaruhi vegetasi atau unsur lain di dalamnya. Termasuk juga ketersediaan makanan untuk makhluk hidup. Karena itulah makhluk hidup mencari tempat yang makanannya sesuai dengan kegemaran. Dengan makanan yang berbeda baik jenis maupun jumlah akan berpengaruh pada pola serta bentuk adaptasi makhluk hidup. Dengan demikian akan membuat makhluk hidup berbeda antar suatu wilayah karena ketersediaan makanannya juga berbeda-beda. Jadi katersediaan makanan dapat mempengaruhi ketidaksamaan makhluk hidup di setiap daerah.
d.      Tanah
Jenis tanah di setiap wilayah di bumi memiliki struktur dan unsur beragam. Keberagaman unsur senyawa yang terkandung dalam tanah ini yang menyebabkan vegetasi yang terdapat disetiap daerah juga berbeda beda. Tumbuhan yang menggunakan tanah sebagai media, tumbuhan akan lebih tumbuh dengan baik pada jenis tanah yang cocok. Terkait dengan tumbuhan sebagai penyedia makanan bagi makhluk hidup lain maka akan terjadi interaksi antar makhluk hidup. Tanah sebagai media ini sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup yang menempatinya. Makhluk hidup ini akan melakukan proses adaptasi untuk dapat hidup lebih baik. Jadi jenis tanah yang berbeda beda akan mengakibatkan perbedaan pula pada makhluk hidup yang menempatinya baik jenis maupun pola hidupnya.

2.      Akibat modernisasi dan penerapan teknologi pertanian (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) terjadi perubahan morfologis dan genetika tumbuhan dan hewan. Jelaskan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi? berilah masing-masing contoh  dan kasus!
-          Peristiwa perubahan morfologis dan genetika dapat terjadi karena modernisasi dan penerapan teknologi pertanian. Sebab pada penerapan teknologi pertanian manusia melakukan rekayasa makhluk hidup untuk keperluan tertentu. suatu makhluk hudip direkayasa secara morfologis dan genetika untuk memudahkan manusia seperti dalam hal menemukan varietas baru yang berumur lebih singkat, tubuh lebih kecil, maupun yang lebih kebal terhadap serangan penyakit. Secara genetika manusia merekonstruksi genetika makhluk hidup agar dapat lebih mudah beradaptasi serta mampu memenuhi hasil yang diharapkan manusia. Dengan modernisasi teknologi pertanian sifat-sifat yang merugikan dalam hewan dan tumbuhan dapat dirubah ataupun dihilangkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
-          Contoh dan kasus
a.       Pertanian tanaman pangan
Bibit unggul padi yang digunakan karena sifatnya yang berumur tidak panjang namun tahan dari berbagai serangan penyakit. Hal ini tak lepas dari perubahan atau perekayasaan genetika bibit padi atau penyilangan berbagai jenis padi untuk menghilangakan sifat yang merugikan bagi manusia.
Contoh :
Bibit padi hibrida yang dapat menghasilkan produksi panen lebih besar dari bibit inhibrida serta lebih tahan terhadap berbagai serangan penyakit. Namun kelemahannya hanya dapat sekali tanam.
b.      Perkebunan
Perkebunan secara umum memiliki skala  yang luas dalam lahannya, memerlukan bibit unggul untuk menghasilkan produksi yang maksimal untuk tahan terhadap penyakit, serta usia panen yang singkat.
Contoh :
Bibit tebu varietas PS 921, varietas ini memiliki usia panen singkat, batang yang besar dan tahan terhadap pengerek maupun hama lain.
c.       Peternakan
Penggunaan pakan ternak untuk merangsang hormon tertentu dalam ternak merupakan modernisasi dalam teknologi pertanian. Hal ini digunakan untuk meningkatkan keuntungan peternak.
Contoh :
Pemberian sentrat khusus ayam kepada ayam petelur, pakan ini akan merangsang hormon ayam untuk menghasilkan telur secara lebih cepat tanpa diperlukan pejantan. Sehingga ayam petelur dapat bertelur rata-rata dua hari sekali.
d.      Perikanan
Dalam sektor perikanan bibit unggul merupakan hal yang penting karena menentukan hasil panen serta ketahannya terhadap penyakit. Serta bibit yang unggul dapat mudah menyesuaikan dalam lingkungan yang ada.
Contoh :
Bibit unggul ikan lele sangkuriang merupakan bibit unggul ikan lele yang mudah dalam perawatan serta ukuran yang besar dan tahan dalam berbagai jenis penyakit.

e.       Kehutanan
Kehutanan dapat dijadikan sektor yang bernilai ekonomis dengan pengolahan sumber daya yang berkelanjutan. Karena keperluan manusia akan kayu terus meningkat. Selain itu produksi kayu dari indonesia memiliki kualitas yang tinggi.
Contoh :

Pembudidayaan Jati emas yang lebih baik dari jati biasa, karena umur panen lebih singkat namun kualitas dapat setara dengan jati lokal.   

Comments

Bilal157 said…
hewan apa yg cocok diternak dimusim pemghujan seperti sekarang mas ?
melihat potensi peternakan hewan musiman yg cocok adalah katak. karena cocok dgn iklim dan cuaca, daya jualnya pun tinggi.
Bilal157 said…
waduh . . .
aq udah terlanjur pelihara iguana bro hehehehe


https://play.google.com/store/apps/developer?id=Kastari+Sentra+Media.+PT
unik tuh... apa lagi pelihara komodo tambah anti mainstream.. hehe
Unknown said…
This comment has been removed by a blog administrator.

Popular posts from this blog

Pendekatan Geografi dalam kehidupan sehari hari

Geomorfologi Papua