REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATAKULIAH
Pengantar
Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Drs. Yusuf
Suharto
Oleh :
Offering B 2012
Rizal Anggara Mukti 120721435435
Try Wahyuni 120721435442
Miftakhul Huda 120721435477
Dwi Romila 120721435412
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
November 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini remaja mengalami banyak perubahan secara
signifikan, mulai dari cara bergaul, masalah dengan narkoba, seks bebas dan
masalah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari
internal dan eksternal yaitu lingkungan tempat remaja itu hidup. Perilaku
hedonisme seperti menjadi gaya remaja sekarang.
Perlu adanya perbaikan cara untuk meningkatkan
moral, etika serta rasa peka dari remaja. Remaja yang peduli terhadap
lingkungan. Karena dengan remaja yang baik maka akan terbentuk sumber daya
manusia yang baik pula. Dengan demikian masa depan bangsa berada dalam diri
remaja.
Seorang remaja sangat rentan terhadap gejolak
batinnya. Emosi yang sering masih sulit terkontrol serta tuntutan harus mandiri
mempengaruhi remaja untuk lebih tergoncang apabila remaja tidak berhasil dalam
menyelesaikan masalahnya. Keluarga harus berperan aktif untuk membimbing remaja
agar dapat diisi oleh kehidupan yang positif.
Seharusnya pada saat ini remaja memegang peranan
penting sebagai agen perubahan. Perubahan yang dimaksudkan disini adalah remaja
dapat merubah kebiasaan-kebiasaan yang dirasakan kurang benar dalam kehidupan
masyarakat. remaja diharapkan untuk perubah pola hidup masyarakat tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud remaja itu ?
2.
Bagaimanalah karakteristik seorang remaja ?
3.
Masalah apalah yang dialami seorang remaja ?
4.
Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi pada
seorang remaja ?
C.
Tujuan .
- Untuk mengetahui definisi dari
seorang remaja.
- Untuk mampu mengerti tentang
karakteristik remaja
- Untuk dapat mengerti masalah
masalah yang sering dihadapi remaja.
- Untuk dapat menganalisis masalah
yang terjadi pada remaja.
- Untuk dapat memberikan solusi untuk
memecahkan masalah remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Remaja
Remaja berasal dari kata
latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial
dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak.
B.
Karakteristik Masa Remaja
Sebagai
periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas
jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut :
Ø Masa remaja adalah periode
yang penting
Periode
ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak
jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah
yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai
dan minta yang baru.
Ø Masa remaja adalah masa
peralihan
Periode
ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya
dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan
dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam
periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani
peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan
perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai
dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang
dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
Ø Masa
remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi
pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan
sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang
khas dalam periode ini yaitu, (1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan
cepat yang menyertai kematangan seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran
yang dituntut oleh lingkungan yang
menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka
terjadi pula perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
Ø Masa
remaja adalah usia bermasalah
Pada
periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki
maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat
anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru,
sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua,
karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan
tersebut.
Ø Masa
remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada
periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka
mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan
kelompoknya. Salah satu cara remaja
untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya
yang dapat dilihat oleh orang lain.
Ø Masa
remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa
remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan.
Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja
mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para
remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta
bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
Ø
Masa remaja adalah masa yang tidak
realistis
Remaja
memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka
memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini
terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak
realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman.
Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi
tersebut tidak dapat mereka capai.
Ø Masa remaja adalah ambang
dari masa dewasa
Pada
saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka
merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka
mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang
dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan
perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa
seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual.
C.
Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua
tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana melalui
sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang
dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
1.
Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari
kedua jenis kelamin
2.
Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
3.
Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4.
Meminta, menerima dan mencapai perilaku
bertanggung jawab secara sosial
5.
Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya
6.
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7.
Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
8.
Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan
perilaku.
D.
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada Masa Remaja
1. Perubahan Fisik Masa
Remaja
·
Tinggi badan
Rata-rata anak
perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
·
Berat badan
Perubahan berat
tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi badan,
hanya saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
·
Proporsi tubuh
Berbagai bagian
tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan lebih
kuat.
·
Organ seksual
Pada laki-laki
dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa pada periode remaja akhir,
namun fungsinya belum matang sampai dengan beberapa tahun kemudian
·
Karakteristik sex sekunder
Karakteristik sek
sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa pada
periode remaja akhir.
2. Emosionalitas Masa Remaja
Selain terjadi perubahan
fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja
yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari perubahan pada aspek
emosionalitas.
Masa
ini disebut sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan
emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini
emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara umum
terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.
Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan meledak secara emosional,
sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir.
Hal
yang paling membuat remaja marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti
anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol,
menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup
mengemuka yaittu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang memiliki
materi lebih.
3. Perubahan Sosial pada
Masa Remaja
Salah
satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah penyesuaian
sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang berlainana
dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orang dewasa diluar keluarga dan
lingkungan sekolah.
Pada
masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah bersama
dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat
berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, penampilan, dan perilaku remaja.
Perubahan
dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku
dalam relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan
lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan jenis. Secara umum dapat
dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu, perubahan
sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja
lebih memilih yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan bisa
diskusi mengenai hal-hal yang tidak
bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki
keinginan untuk tampil sebagai seorang yang populer dan disukai oleh
lingkungannya.
4. Masalah yang Berbahaya pada Remaja
Berikut beberapa
masalah remaja yang sudah tergolong serius, seperti dilansir Ehow:
1. Depresi
Mood jelek dan kemarahan bisa menimpa remaja mana pun. Bila terjadi dalam waktu panjang, perilaku atau perubahan suasana hati tersebut bisa menyebabkan remaja mengalami depresi. Jika tidak diobati, depresi dapat menyebabkan masalah di sekolah dan rumah, penyalahgunaan obat, alkohol atau kecanduan internet, gangguan makan, kecelakaan diri, kekerasan atau perilaku berbahaya, bahkan yang lebih buruk bunuh diri.
Gejala bisa berupa kesedihan luar biasa, putus asa, rasa bersalah, gelisah, merasa tidak berharga, sulit berkonsentrasi, menarik diri dari lingkungan, kehilangan minat dalam aktivitas, jarang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, banyak menangis, atau bahkan melarikan diri dari rumah.
2. Gangguan makan
Remaja perempuan biasanya terobsesi memiliki tubuh yang sempurna hingga akhirnya berbagai cara dilakukan bahkan hingga akhirnya menyebabkan gangguan makan.
Remaja akan makan sangat sedikit, karena khawatir menjadi gemuk dan mengalami masalah kesehatan jangka panjang seperti penurunan berat badan yang parah, penghentian siklus menstruasi, pertumbuhan terhambat, kulit sangat kering dan rambut rontok. Remaja dengan gangguan makan mungkin merasa kesepian, malu, cemas dan depresi, serta memiliki citra diri yang sangat rendah.
3. Kehamilan
Kebanyakan kehamilan remaja tidak direncanakan dan banyak ibu-ibu muda yang menghadapi konsekuensi yang berat. Banyak remaja hamil melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan perkembangan organ yang lambat. Sebagian besar merupakan hasil dari kegagalan ibu remaja untuk memelihara diri dan mendapatkan perawatan prenatal yang tepat.
4. Narkoba
Remaja menghadapi banyak tekanan kuat dari teman sebaya untuk mencoba obat-obatan, alkohol dan rokok di pesta-pesta dan dalam situasi sosial. Obat yang biasa digunakan oleh para remaja termasuk halusinogen, heroin, inhalansia dan metamfetamin (ekstasi), yang semuanya sangat adiktif dan dapat mengakibatkan kesulitan keuangan, medis dan emosional seumur hidup. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati atau otak, kekurangan sistem kekebalan tubuh atau bahkan kanker.
1. Depresi
Mood jelek dan kemarahan bisa menimpa remaja mana pun. Bila terjadi dalam waktu panjang, perilaku atau perubahan suasana hati tersebut bisa menyebabkan remaja mengalami depresi. Jika tidak diobati, depresi dapat menyebabkan masalah di sekolah dan rumah, penyalahgunaan obat, alkohol atau kecanduan internet, gangguan makan, kecelakaan diri, kekerasan atau perilaku berbahaya, bahkan yang lebih buruk bunuh diri.
Gejala bisa berupa kesedihan luar biasa, putus asa, rasa bersalah, gelisah, merasa tidak berharga, sulit berkonsentrasi, menarik diri dari lingkungan, kehilangan minat dalam aktivitas, jarang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, banyak menangis, atau bahkan melarikan diri dari rumah.
2. Gangguan makan
Remaja perempuan biasanya terobsesi memiliki tubuh yang sempurna hingga akhirnya berbagai cara dilakukan bahkan hingga akhirnya menyebabkan gangguan makan.
Remaja akan makan sangat sedikit, karena khawatir menjadi gemuk dan mengalami masalah kesehatan jangka panjang seperti penurunan berat badan yang parah, penghentian siklus menstruasi, pertumbuhan terhambat, kulit sangat kering dan rambut rontok. Remaja dengan gangguan makan mungkin merasa kesepian, malu, cemas dan depresi, serta memiliki citra diri yang sangat rendah.
3. Kehamilan
Kebanyakan kehamilan remaja tidak direncanakan dan banyak ibu-ibu muda yang menghadapi konsekuensi yang berat. Banyak remaja hamil melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan perkembangan organ yang lambat. Sebagian besar merupakan hasil dari kegagalan ibu remaja untuk memelihara diri dan mendapatkan perawatan prenatal yang tepat.
4. Narkoba
Remaja menghadapi banyak tekanan kuat dari teman sebaya untuk mencoba obat-obatan, alkohol dan rokok di pesta-pesta dan dalam situasi sosial. Obat yang biasa digunakan oleh para remaja termasuk halusinogen, heroin, inhalansia dan metamfetamin (ekstasi), yang semuanya sangat adiktif dan dapat mengakibatkan kesulitan keuangan, medis dan emosional seumur hidup. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati atau otak, kekurangan sistem kekebalan tubuh atau bahkan kanker.
5. Bunuh diri
Depresi, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol dan agresi bisa menjadi tanda-tanda remaja ingin melakukan bunuh diri. Remaja seperti ini dapat menjadi tidak tertarik pada kegiatan biasanya, menarik diri dari keluarga dan teman-teman, tidur atau makan lebih atau kurang dari biasanya, mengeluh tentang sakit dan nyeri, kehilangan minat di sekolah dan biasanya banyak berbicara tentang bunuh diri lebih sering dari biasanya.
5. Cara-cara orang tua untuk menangani
masalah remaja
Adanya tanda-tanda
kesalahan penyesuaian diri remaja tentu saja menuntut penanganan yang cepat dan
tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan individu pada masa berikutnya. Penanganan atas permasalahan
remaja sangat bervariasi dan
tergantung dari konteks dan latar belakang permasalahannya, dan juga upaya-upaya ini idealnya merupakan hasil
kerjasama orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait.
Secara umum ada
beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah dan
menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
a. Memahami dan mendengarkan keluhan remaja dengan penuh perhatian, pengertian
dan kasih sayang.
b. Memberikan penghargaan
terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau
perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat
c.
Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di
lingkungan sosial maupun lingkungan
sekolahnya serta orientasi masa depan yang akan direncanakan remaja.
d. Realistis
dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui
kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
e. Mulai
menyertakan remaja dalam pengambilan keputusan keluarga. Hal ini mendidik anak
untuk ikut bertanggung jawab dan melatih mereka dalam proses problem
solving dan decision making.
f. Mendukung
ide-ide remaja yang positif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Remaja memiliki karakteristik yang akan mempengaruhi perkembangannya. Serta
adanya perubahan – perubahan fisik maupun psikis, adanya perubahan ini apabila
tidak di barengi dengan kematangan mental remaja maka seroang remaja akan
merasa berbeda dengan yang lain. Akhirnya akan terjadi masalah-masalah pada
remaja. Keluarga menjadi pengontrol remaja agar dapat terjaga serta terawasi
sehingga dapat hidup dengan positif.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Sumarmi. 2010. Perkembangan Peserta
Didik. Malang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
Ø
Jafar, Agus.
2011. Masalah Serius yang Banyak Menimpa remaja, online, http://www.agusjafar.com/2011/06/masalah-serius-yang-banyak-menimpa.html diakses tanggal 12 November 2012
Ø
Iskandarsyah, Aulia. 2006.Remaja dan
Permasalahannya. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.
Comments