Pusat Tekanan Tinggi dan Tekanan Rendah
MAKALAH
Pusat Tekanan Tinggi dan Tekanan
Rendah
Untuk
Memenuhi Tugas Matakuliah Meteorologi dan Klimatologi
Yang
dibina oleh Bapak Drs. Dwiyono H.U, M.Pd, M.Si
Oleh
Rizal
Anggara. M. (120721435435)
Riska
Dwi Yuliani (120721403790)
Nur
Hasanah (120721403786)
Evrilia
Retno N (120721343578)
Rian
Nanda Bagus (120721435376)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
GEOGRAFI
September
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klimatologi yaitu ilmu yang mempelajari iklim. Iklim adalah
jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejala cuaca di daerah tertentu
sepanjang tahun atau keteraturan keadaan udara untuk periode yang lama. Secara
geografis, klimatologi dipelajari berdasarkan letak/lokasi suatu daerah yang
memiliki perbedaan maupun persamaan keadaan atmosfer pada kurun waktu tertentu.
Atmosfer merupakan objek kajian klimatologi. Oleh sebab itu dalam mengkaji
iklim suatu daerah, harus memahami segala hal tentang atmosfer di daerah
tersebut.
Gejala-gejala cuaca seperti hujan, badai, angin, dan
sebagainya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur cuaca terdiri
dari insolasi matahari, suhu, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, dan
angin. Setiap unsur tersebut memiliki pengaruh besar terhadap cuaca maupun
iklim di suatu daerah. Pengaruh yang diberikan berbeda-beda namun saling
mempengaruhi/terkait antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Dalam memahami
setiap unsur cuaca dibutuhkan penjelasan mendalam dari setiap unsur. Sehingga
dapat lebih mudah dalam menyimpulkan setiap persoalan dinamika atmosfer akibat
unsur-unsur yang terkait.
Tekanan udara merupakan berat total massa udara setiap satuan
luas. Tekanan udara sangat berkaitan dengan suhu udara. Karena suhu udara yang
naik menyebabkan tekanan udara turun akibat adanya pemuaian/penambahan volume
udara sehingga kerapatannya menjadi lebih ringan. Di berbagai belahan bumi,
terdapat fluktuasi perbedaan tekanan udara yang tinggi. Perbedaan ini biasa
disebut dengan pemusatan tekanan udara tinggi dan rendah. Pemusatan ini sangat
mempengaruhi perbedaan cuaca maupun iklim di dunia. Ada beberapa faktor yang
mungkin mempengaruhi proses pemusatan tekanan udara. Hal-hal mengenai pemusatan
tekanan udara tinggi dan rendah akan
dibahas lebih mendalam pada bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimanakah proses
terjadinya pemusatan tekanan udara tinggi dan rendah?
1.2.2 Bagaimanakah persebaran tekanan udara tinggi dan rendah
di muka bumi?
1.2.3 Apa sajakah
dampak/akibat dari adanya pemusatan tekanan udara tinggi dan rendah?
1.2.4 Bagaimanakah pengaruh pemusatan tekanan udara tinggi
dan rendah sebagai pengendali cuaca dan iklim?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami proses terjadinya pemusatan tekanan
udara tinggi dan rendah.
1.3.2 Untuk menginterpretasikan persebaran tekanan udara
tinggi dan rendah di muka bumi
1.3.3 Untuk menganalisis dampak/akibat dari adanya pemusatan
tekanan udara tinggi dan rendah
1.3.4 Untuk mengidentifikasi pengaruh pemusatan tekanan udara
tinggi dan rendah sebagai pengendali cuaca dan iklim
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Pemusatan Tekanan Udara Tinggi dan Rendah
Udara
merupakan suatu zat berwujud gas dan mempunyai massa serta volume. Selain itu udara
merupakan campuran berbagai gas yang mempunyai sifat meluas dan juga dapat
ditekan. Karena memiliki massa dan terpengaruh
gravitasi bumi, maka udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara.
Tekanan
udara didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas
bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Tekanan udara di suatu
tempat dapat berubah-ubah. Faktor pertama adalah adanya perbedaan lintang yang
mengakibatkan insolasi matahari berbeda-beda. Insolasi matahari dapat
menyebabkan kenaikan suhu sehingga terjadi pemuaian udara menjadi lebih ringan
karena volumenya bertambah. Sehingga pada wilayah yang menerima intensitas
insolasi matahari rendah akan memiliki suhu yang rendah dan tekanan yang
tinggi. Sehingga wilayah tersebut disebut sebagai pusat tekanan tinggi. Sedangkan
wilayah yang intensitas insolasi mataharinya tinggi maka suhunya tinggi dan
tekanannya rendah, sehingga disebut wilayah pusat tekanan rendah.
2.2 Persebaran Pusat Tekanan Udara Tinggi dan Rendah
Pusat tekanan udara
tinggi dan rendah sangat dipengaruhi oleh letak lintang, karena insolasi
matahari berbeda antara lintang khatulistiwa, subtropik, subpolar, dan
polar/kutub. Perbedaan insolasi menyebabkan suhu yang berbeda pula sehingga
tekanan juga demikian. Pusat-pusat tekanan rendah dan tinggi adalah sebagai
berikut:
a.
Pusat tekanan rendah equator
Kondisi ini disebabkan karena suhu tinggi yang berakibat pada massa udara
yang naik dan berkembang sehingga tekanan udara rendah, dan merupakan daerah
doldrum (tenang).
b.
Pusat tekanan tinggi subtropik
Daerah ini disebut daerah lintang kuda karena adanya gerakan udara bagian
atas (konvergensi) yang turun dan mengakibatkan pemampatan massa udara sehingga
tekanan udara menjadi lebih tinggi, yaitu sekitar ±30° LU/LS.
c.
Pusat tekanan rendah subpolar
Karena efek termal yang semakin ke arah kutub suhunya semakin rendah dan
tekanannya semakin tinggi, sehingga pada subpolar tekanan udaranya lebih rendah
daripada kutub. Daerah ini terletak sekitar ±60° LU/LS.
d.
Pusat tekanan tinggi kutub
Karena efek termal maka tekanan di kutub lebih tinggi. Daerah pusat tekanan
tinggi kutub berada pada garis lintang sekitar ±90° LU/LS.
2.3 Akibat dari Pemusatan Tekanan Udara Tinggi dan Rendah
Udara
tidak terdistribusi merata di permukaan bumi. Di
suatu wilayah dengan
udara tipis/jarang, tekanan udara permukaan juga rendah, sementara di wilayah dengan udara tebal/padat,
tekanan di permukaan juga tinggi. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Meskipun demikian ada faktor yang mempengaruhi
yaitu Gaya Corriolis.
Perbedaan
Tekanan udara pada berbagai letak lintang dapat dikelompokkan, yaitu pada
daerah lintang yang bertekanan rendah disebut sebagai pusat tekanan rendah dan
daerah lintang yang bertekanan tinggi disebut pusat tekanan tinggi. Hal ini biasa juga disebut siklon dan
antisiklon. Sehingga dapat dianalisis beberapa akibat dari adanya pemusatan
tekanan udara ialah sebagai berikut:
•
Timbulnya dinamika angin
•
Udara mempunyai arah pergerakan yang jelas
•
Terjadinya angin siklon dan antisiklon
•
Mengendalikan cuaca dan iklim di berbagai
wilayah
2.4 Pusat Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Sebagai
Pengendali Cuaca dan Iklim
Pemusatan tekanan udara tinggi dan
rendah menyebabkan dinamika angin. Tekanan tinggi menyebabkan angin bergerak
menuju daerah bertekanan rendah. Sebagai salah satu unsur cuaca, pemusatan
tekanan sangat berperan sebagai pengendali cuaca. Di daerah pusat-pusat tekanan
tinggi maupun rendah menyebabkan cuaca di daerah tersebut berbeda dengan daerah
lainnya. Perbedaan tekanan ini dapat dibuktikan dengan adanya pergerakan angin
yang relatif cepat. Sehingga dengan adanya pergerakan tersebut, dapat diketahui
keadaan cuaca pada saat itu dan prakiraan cuaca untuk hari-hari berikutnya.
Prakiraan cuaca ini dapat dilakukan dengan mengukur tekanan udara dan unsur-unsur
cuaca lainnya. Selain itu dengan melihat peta isobar, yaitu untuk memperkirakan
arah gerakan angin suatu daerah. Karena di dalam peta isobar terdapat informasi
besarnya tekanan pada garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang
bertekanan sama.
1.
Peta Isobar
Kemudian sebagai pengendali iklim,
pemusatan tekanan udara di daerah lintang-lintang tertentu menyebabkan angin
bergerak dengan arah yang berbeda-beda. Perbedaan arah angin ini juga
dipengaruhi oleh gaya coriolis. Arah inilah yang selanjutnya mempengaruhi
pemusiman suatu wilayah. Pemusiman ini menjadi karakteristik iklim suatu
wilayah. Misalnya akibat pemusatan tekanan udara rendah, Indonesia memiliki iklim
tropis dengan dua musim yang dicirikan dengan pergerakan angin akibat pemusatan
tekanan tersebut. Sama halnya dengan di daerah lain, akibat pemusatan tekanan
udara ini iklim di bagi menjadi empat, yaitu : tropis, subtropis, sedang, dan
kutub/dingin. Arah angin di setiap lintang dapat dilihat melalui gambar di
bawah ini.
2. Pusat Tekanan Tinggi, Rendah, dan Arah Angin (ahrens, 2003)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemusatan tekanan udara tinggi dan
rendah terjadi akibat letak lintang berbeda yang menyebabkan intensitas
insolasi matahari berbeda di berbagai belahan bumi. Sehingga suhu dan tekanannya
berbeda. Pada lintang yang menerima intensitas insolasi yang tinggi, tekanannya
akan rendah karena berbanding terbalik dengan suhunya yang tinggi. Daerah
inilah yang disebut pusat tekanan rendah. sedangkan daerah yang menerima
intensitas insolasi yang rendah akan memiliki tekanan yang tinggi sehingga
disebut daerah pusat tekanan tinggi.
Pemusatan ini mengakibatkan beberapa hal, yaitu timbulnya
dinamika angin, udara mempunyai arah pergerakan yang jelas, terjadinya angin
siklon dan antisiklon, pengendalian cuaca dan iklim di berbagai wilayah.
Sebagai pengendali cuaca, pusat tekanan udara tinggi dan rendah menentukan
cuaca suatu daerah saat itu. Dengan memperhatikan pergerakan angin yang berada
di daerah tersebut dapat diperkirakan juga cuaca pada hari-hari berikutnya.
Sedangkan sebagai pengendali iklim, pusat tekanan udara tinggi dan rendah
menentukan iklim suatu wilayah. Dengan adanya dinamika angin yang dapat
menimbulkan karakteristik permusiman di suatu wilayah yang berbeda-beda yang
mengakibatkan klasifikasi iklim yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, Dwiyono Hari. 2009. Meteorologi
Klimatologi Dalam Studi Geografi. UM. Malang
Comments
Mr. Casino. Dr.D.C. specializes in Hospitality. This business specializes 여주 출장샵 in Hospitality Gambling. 동해 출장안마 Visit Dr.D.C. 경상북도 출장안마 today 속초 출장마사지 for your 공주 출장마사지 chance to play,