Dinamika Perubahan Litosfer

Dinamika Perubahan Litosfer
Litosfer dapat berubah karena pengaruh dari panas yang berasal dari inti bumi. Dengan tenaga panas inti bumi membuat dorongan arus yang akan membuat permukaan akan terdorong ke atas sehingga akan mengarahkan lapisan itu menjadi dua arah. Bagian dari sisi yang lain akan kehilangan arus panas kemudian  menunjam ke bawah. Proses ini berlangsung sangat lambat namun terjadi secara terus menerus. Proses arus panas ini pula yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng di bumi.
Penyebab gunung menjadi aktif
Wilayah penunjaman lempeng identik dengan banyaknya gunung vulkanik yang mengikuti daerah penunjaman lempeng. Lempeng samudra yang lebih lunak akan tertunjam ke bawah, kemudian akan membuat batuan lempeng meleleh dan mencair. Proses penunjaman terus terjadi, batuan cair panas akan menjadi naik melewati celah yang ada karena terdorong oleh proses penunjaman lempeng.  Ketika cairan panas itu telah mencapai hampir permukaan. Tekanan yang begitu besar akan semakin mendorong material yang menghambat jalannya cairan yang keluar. Ketika terkumpul gas dan mempunyai tekanan yang kuat maka gunung akan meledak melontarkan semua material yang ada disertai gas. Pada saat ini lah gunung api mengalami proses erupsi.
Pembagian gunung api menurut bentuknya:
a.   Gunung api Perisai
Gunung api perisai memiliki bentuk yang lebih landai dengan tekanan gas yang rendah. Lava bersifat cair.
b.   Gunung api Maar
Gunung ini berbentuk seperti danau kering, gunung ini terbentuk karena letusan yang besar sehingga membentuk lubang besar pada kawah. 
c.    Gunung api Strato (Kerucut)
Ini adalah bentuk gunung api yang paling banyak didunia. Letusan dari gunung api kerucut bersifat kecil, berupa lelehan batuan yang panas atau cair. Karena lelehan itu gunung api menjadi berlapis lapis dan semakin kerucut.
Menurut tipe letusannya:
a.   Tipe Hawaii
Gunung ini memiliki kandungan lava yang cair encer, kedalaman dapur magma dangkal, tekanan gas rendah
b.   Tipe stromboli
Gunung ini memiliki kandungan lava yang cair encer, kedalaman dapur magma dangkal, tekanan gas sedang
c.    Tipe Vulkano lemah
Gunung ini memiliki kandungan lava yang cair kental, kedalaman dapur magma sedang, memiliki tekanan gas yang sedang
d.   Tipe Merapi
Gunung ini memiliki kandungan lava yang kental, kedalaman dapur magma sangat dalam,, serta tekanan gas yang rendah
e.   Tipe St. Vincent
Gunung ini memiliki kandungan lava yang kental, kedalaman dapur magma sedang, serta tekanan gas yang sedang
f.     Tipe Pelee
Gunung ini mrmiliki kandungan lava yang kental, kedalaman dapur magma dalam, memiliki tekanan gas yang tinggi.
g.    Tipe perret
Gunung yang memiliki kandungan lava yang cair kental, kedalam dapur magma yang dalam serta memiliki tekanan gas yang sangat tinggi.
Hasil material letusan:
a.   Material Padat

  •      Bom
  •      Lapili
  •      Kerikil dan debu
  •      Abu Vulkanik
b.   Material Cair
·      Lava cair
c.    Material Gas
·      Karbonmonoksida
·      Karbondioksida
·      Nitrogen
·      Sulfurdioksida
·      Hidrogensulfida
Persebaran Gunung api di Indonesia
Persebaran gunung api di Indonesia merupakan bagian dari deretan cincin api pasifik. Deretan gunung api ini berada di perbatasan tunjaman lempeng eurasia dengan indo-australia. Gunung vulkanik berederet dari ujung barat sumatra, bagian tengah pulau jawa , nusa tenggara, lalu berlanjut ke utara maluku, halmahera dan sedikit ujung sulawesi. Daerah yang dilewati deretan gunung vulkanik ini adalah yang subur sangat potensial dalam bidang pertanian.
Dampak dari aktifitas vulkanik gunung api:
Dampak Positif :
1.    Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
2.    Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
3.    Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.
Dampak Negatif :
1.    Merusak pemukiman warga sekitar bencana yang mengkibatkan warga kehilangan tempat tinggal
2.    Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
3.    Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
4.    Menyebabkan gagal panen
5.    Matinya infrastruktur
6.    Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
7.    Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
Kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung meletus
Hal yang perlu dikakukan saat sebelum bencana terjadi adalah perlunya mengetahui tanda-tanda gunung meletus. Berikut merupakan tanda-tandanya:
·         Suhu kawah naik
·         Mata air di sekitar kawah mengering
·         Sering terjadi gempa vulkanik
·         Terdengar suara gemuruh dari dalam gunung
·         Hewan-hewan turun dari gunung
Bersama Masyarakat membentuk sistem peringatan dini gunung meletus. cara yang digunakan bisa menggunakan metode tradisional ataupun tekhnologi modern, saat gunung berapi meletus jangan paning gunakan masker yang telah dibasahi oleh air. ambil tas siaga lalu enuju tempat berkumpul seperti posko bencana.
Pasca bencana, apabila keadaan sudah dirasa aman, kembali kerumah dengan hati hati. waspadai atap yang dapat roboh karena tumpukan abu vulkanik yang tebal.

kenali gejalanya, pelajari bahayanya,  maka kita dapat hidup berdampingan dengan bencana. (ram)

Video Dinamika Perubahan Litosfer

Comments

Popular posts from this blog

Pendekatan Geografi dalam kehidupan sehari hari

Geomorfologi Papua